Internasional

Direktur Eksekutif Tabung Haji Malaysia Sebut Perlu Perbaikan Layanan Ibadah di Armina

Direktur Eksekutif Tabung Haji Malaysia Dato' Sri Syed Saleh Syed Abdul Rahman

Direktur Eksekutif Tabung Haji Malaysia Dato' Sri Syed Saleh Syed Abdul Rahman

Makkah (Kemenag) --- Direktur Eksekutif Tabung Haji Malaysia Dato' Sri Syed Saleh Syed Abdul Rahman Mufadhal menyebut perlu ada perbaikan pelayanan ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina).

Hal ini dikatakan Syed Saleh saat berkunjung ke Kantor Petugas Penyelenggaran Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah di Syisyah, Jumat (7/7/2023).

Menurutnya, jemaah haji Malaysia juga menerima sejumlah masalah dalam layanan haji di Armina. Sejumlah kekurangan pelayanan ini, kata Syed Soleh, menimbulkan permasalahan. Hal itu juga dialami oleh jemaah haji Indonesia.

"Di Mina, permasalahan yang dihadapi jemaah haji Indonesia juga dialami jemaah Malaysia, seperti keterlambatan distribusi katering, kekurangan air di toilet, dan lainnya," ujar Syed Saleh.



"Begitu juga tenda di Mina, jemaah mungkin berharap kasur yang ada di Arafah akan sama dengan di Mina, namun karena tempatnya kecil jadi satu kasur tidak bisa untuk satu jemaah," lanjutnya.

Untuk kekurangan ini, Pemerintah Malaysia sudah berkomunikasi dengan Kementerian Haji Arab Saudi untuk meminta perbaikan pelayanan di tahun 2024.

Hal senada disampaikan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief. Menurutnya, kekurangan atas pelayanan jemaah di Armina perlu segera ditindaklanjuti agar tidak merugikan jemaah.

"Hari ini kita bertemu dengan 20 delegasi haji Malaysia untuk berbagi pandangan terkait layanan jemaah haji. Catatan dan pengalaman kita sama, ada layanan yang perlu ditingkatkan di masa yang akan datang, terutama dalam Mashariq ataupun yang lain, agar jemaah dari Indonesia maupun Malaysia bisa mendapatkan layanan yang sudah seharusnya seperti dari tenda yang harus lebih sesuai ke depannya," tutur Hilman.

"Sanitasi ingin kita perbaiki, makanan dan minumannya, termasuk ketetapan waktu. Apalagi jumlah lansia juga cukup tinggi. Ke depan kita ingin membuat model penyelengaraan haji yang lebih profesional. Seperti di Musdalifah dan kesiapan infrastruktur inikan vital, harus kita jaga, sama-sama yang ini kita komunikasikan ke pemerintah arab saudi," lanjutnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah menyampaikan teguran keras kepada Mashariq sebagai pihak penyelenggara pelayanan ibadah di Armina atas beragam persoalan yang terjadi di sana. Menag juga telah melakukan komunikasi dengan Kementerian Haji Arab Saudi untuk melakukan perbaikan pelayan yang menjadi hak utama jemaah haji Indonesia.


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Rikie Andriyawan

Internasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua