Internasional

Benchmark Pengembangan Teknologi di RIT #8

Kunjungan Delegasi Kemenag ke Rochester Institute Technology (RIT),

Kunjungan Delegasi Kemenag ke Rochester Institute Technology (RIT),

New York (Kemenag) --- Delegasi Kementerian Agama pada NAFSA Conference melakukan benchmarking Rochester Institute Technology (RIT), Selasa (6/6/2023). Kunjungan ini dilakukan setelah sehari sebelumnya delegasi melakukan visitasi ke Buffalo State University.

RIT adalah kampus yang cukup dikenal di tingkat nasional maupun internasional. RIT adalah sebuah universitas swasta nirlaba yang terletak di Rochester, New York, Amerika Serikat. Perjalanan menuju lokasi dari hotel delegasi Kementerian Agama menginap sekitar 2 jam melalui bus.

Berdasarkan informasi pemandu kampus, universitas ini didirikan pada 1829. Dalam perjalanannya, kampus ini telah berkembang menjadi institusi pendidikan yang diakui secara nasional maupun internasional. Pada 1960, kampus ini direnovasi. Pengembangan gedung kampus terus dilakukan hingga saat ini dengan konsep "natural place". Yaitu, tempat alami yang sangat enak untuk ditinggali. Apalagi didukung dengan cuaca dingin yang membuat suasana semakin nyaman.

RIT dikenal karena fokusnya yang kuat pada pendidikan dan penelitian di bidang teknologi, seni, desain, bisnis, komunikasi, dan sains terapan. Universitas ini menawarkan berbagai program sarjana, magister, dan doktor dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk teknik, komputer, ilmu pengetahuan, desain grafis, seni gambar, fotografi, film, bisnis, manajemen, dan banyak lagi.

Salah satu ciri khas RIT adalah pendekatan pendidikannya yang berpusat pada praktik dan pengalaman nyata. Universitas ini menekankan pada pembelajaran praktis dengan menawarkan kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat dalam magang industri, proyek riset, dan kerja sama dengan perusahaan dan organisasi di luar kampus.

RIT juga dikenal karena Program Teknik Mikroelektroniknya yang terkenal. Program ini adalah salah satu yang pertama di Amerika Serikat dan telah melahirkan banyak lulusan yang sukses di industri teknologi.

Selain itu, RIT juga merupakan salah satu institusi pendidikan tinggi terkemuka dalam memberikan aksesibilitas bagi siswa dengan berbagai kebutuhan pendidikan khusus. Universitas ini juga memiliki National Technical Institute for the Deaf (NTID), yang merupakan pusat pendidikan dan sumber daya untuk mahasiswa tunarungu dan penyandang disabilitas pendengaran lainnya.

RIT memiliki kampus yang luas dan fasilitas yang modern, termasuk laboratorium, perpustakaan, studio seni, ruang kelas, dan pusat kegiatan mahasiswa. Kampusnya juga terkenal dengan seni dan budaya yang hidup, dengan adanya museum, galeri seni, pertunjukan teater, dan berbagai acara budaya yang diadakan secara rutin.

Secara keseluruhan, RIT adalah universitas yang berfokus pada pendidikan dan penelitian di berbagai bidang, dengan penekanan pada pembelajaran praktis dan pengalaman nyata. Terbukti banyak terlihat hasil-hasil riset mahasiswa bidang industri, seperti otomotif F1, fotografi, desain grafis, micro-elektronik, dan lain-lain.

Delegasi Kemenag sangat menikmati "hospitality" pihak kampus yang sangat friendly dan enak untuk bertukar informasi. Dijamu di kantin kampus yang luas, dengan menu Halal, serta ditemani oleh Sang Imam, Shaikh Rauf, asal Pakistan yang sangat akrab. Menurutnya, kampus RIT memberi ruang yang bebas kepada semua pemeluk agama yang berbeda.

Delegasi juga sempat diperlihatkan ruangan "Spirituality and Religious Life", dimana di dalamnya ada rumah ibadah semua agama. Sebuah ruangan yang multi fungsi untuk kepentingan semua agama. Sebagai contoh, ruangan akan digunakan oleh umat Kristiani, maka akan ditata dengan kursi-kursi untuk kepentingan kebaktian. Saat umat Islam ingin melaksanakan sholat Jumat, kursi-kursi akan dipindahkan dan diganti dengan karpet suci untuk sholat, dan begitu seterusnya.

Di sesi siang, delegasi diajak memasuki ruangan "scurity center", sebuah ruangan yang digunakan untuk mengajarkan kepada mahasiswa bagaimana membangun kekuatan cyber dari serangan-serangan. Di dalamnya ada simbol patung hantu seperti hacker yang sedang bekerja. Satu hal yang menarik dari kampus ini adalah terdapat layar monitor yang menunjukkan fenomena "attacks" (serangan-serangan cyber) dari dan ke berbagai negara, dan fokus kota yang menjadi pusat cyber.

Pada pertemuan terakhir, delegasi dipertemukan dan diskusi mendalam dengan para "international students" tentang pengalaman-pengalaman selama belajar di kampus ini. Mereka menceritakan pengalaman terkait bidang studi yang diambil, suasana saat internship (magang) di dunia industri, kesan dalam pengelolaan kampus, kebebasan akademik, kreatifitas, dan lain-lain. Sebelum berakhir, tim diajak berfoto bersama para pimpinan kampus dan tenaga kependidikan yang ada.

Bersambung


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Internasional Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua