Takengon (Kemenag) --- Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Takengon mengukuhkan 77 lulusan Program Studi Pendidikan Profesi Guru. Seremonial pengukuhan berlangsung secara blanded, daring dan luring, dan dipusatkan di Kampus IAIN Takengon, Jumat (5/1/2024).

Peserta yang mengikuti pengukuhan secara luring berasal dari Ogan Komering Ilir, Indragiri Hulu, Banda Aceh, Pidie, Langsa, dan Takengon.

IAIN Takengon menyelenggarakan prodi PPG sejak 2023. Kampus ini mendapat 80 kuota yang dialokasikan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Mereka berasal dari Provinsi Jawa Barat (Kabupaten Pangandaran dan Tasikmalaya), jawa Timur (Sitibondo dan Sumenep), Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, dan Aceh.

“Alhamdulillah, dari 80 peserta Prodi PPG di IAIN Takengon, hari ini kita kukuhkan kelulusan 77 orang. Masih ada tiga orang yang belum dikukuhkan karena belum dinyatakan lulus,” terang Dekan Fakultas Tarbiyah yang juga penanggungjawab Prodi PPG IAIN Takengon, Dr. Maulida M.Ed.

Mereka yang dikukuhkan tersebar dalam tiga bidang studi, yaitu Aqidah Akhlak (19 orang), Sejarah Kebudayaan Islam (20), dan Bidang Studi Pendidikan Agama Islam (38).

“Prodi PPG ini sepenuhnya kita gelar secara daring untuk memudahkan para guru. Dan alhamdulillah, tingkat kelulusannya sudah mencapai 96,25%. Ini tertinggi di antara LPTK yang baru menyelenggakan Prodi PPG di 2023,” sambung Maulida.

Ketua Prodi PPG IAIN Takengon Dr. Evanirosa mengapresiasi keaktifan mahasiswa selama mengikuti perkuliahan. Menurutnya, meski proses pembelajaran sepenuhnya digelar secara daring, para dosen dan mahasiswa sangat aktif. “Padahal, ada juga sebagian mahasiswa yang harus keluar daerahnya untuk mencari jaringan internet,” ujar Evanirosa.

Rektor IAIN Takengon Prof. Dr. Zulkarnain mengucapkan terima kasih kepada Dirjen Pendidikan Islam beserta jajaranya atas Amanah yang diberikan ke kampusnya untuk menyelenggarakan Prodi PPG mulai 2023. Kepada para mahasiswa PPG yang dikukuhkan, Prof Zul, panggilan akrabnya, berpesan agar terus belajar. Sebab, peran guru semakin penting dalam membentuk kepribadian dan karakter siswa religius, humanis, patriotis dan moderat.

“Ini menjadi tugas kita bersama. Literasi digital dan melek teknologi secara bersamaan juga harus didorong oleh guru kepada siswanya,” tandasnya.