Daerah

Kabiro HDI: Banyak Manfaat, Program Satu Data Indonesia Harus Disiapkan Matang

Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Akhmad Fauzin

Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Akhmad Fauzin

Probolinggo (Kemenag) --- Program Satu Data Indonesia yang kini tengah berjalan memiliki banyak keuntungan seperti dalam hal keamanan data hingga pada peningkatan layanan publik. Atas dasar itu, Kepala Biro Humas, Data dan Informasi (HDI) Kementerian Agama Akhmad Fauzin meminta program ini harus didukung semua pihak agar segera terwujud sepenuhnya.

"Ini adalah program nasional, maka semua pihak termasuk kalangan kampus di lingkungan Kementerian Agama segera menyesuaikan dan menyiapkan sematang mungkin. Jika ada kendala di lapangan kiranya perlu disampaikan agar ada solusi secepatnya," ujar Fauzin saat menjadi narasumber pada Sekolah Digital Leadership Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya yang digelar di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (13/10/2023).

Menurut Fauzin, Satu Data Indonesia merupakan kebijakan tata kelola data oleh pemerintah yang bertujuan menghasilkan informasi yang akurat, mutakhir, dan terpadu. Tak hanya itu, lewat integrasi, maka data bisa lebih dipertanggungjawabkan dan mudah diakses.

"Kelebihan lain adalah data yang sudah terkumpul nantinya bisa digunakan antarinstitusi, baik di tingkat pusat dan daerah. Ini hakikatnya juga bagian bentuk pemenuhan kebutuhan data bagi publik," terangnya.

Fauzin mengungkapkan, Satu Data Indonesia memakai prinsip data terbuka. Artinya, data yang tersimpan sangat mudah diakses sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas.. Kendati demikian, sistem keamanan data telah disiapkan matang sehingga bisa mencegah terjadinya penyalahgunaan data pribadi seperti diperjualbelikan, digunakan untuk kriminal dan lain sebagainya.

"Dengan satu data ini, maka publik akan lebih mudah dalam mengakses layanan seperti pendidikan, kesehatan, pernikahan, SIM dan lainnya. Basis data ini adalah nomor induk kependudukan (NIK)," kata Fauzin.

Untuk mendukung kesuksesan Satu Data Indonesia ini, saat ini juga tengah dibangun Satu Data Kementerian Agama (Kemenag). Sebagai rintisan, Kemenag telah memulai dengan pembuatan aplikasi terintegrasi Pusaka. Dari aplikasi ini, seluruh data pegawai telah terekam yang akan memudahkan dalam pengurusan kepegawaian. Selain itu, Pusaka juga memiliki beberapa layanan terpadu seperti pendaftaran haji, pelatihan online, beasiswa dan layanan pengaduan masyarakat. Aplikasi ini menargetkan mampu melayani seluruh umat beragama yang ada di Indonesia.

Fauzin meminta para pimpinan kampus memiliki kesadaran literasi digital yang memadai kemudian mempraktikkan langsung dalam kehidupan sehari-hari. Dengan cara demikian, maka tranformasi layanan digital yang merupakan salah satu program prioritas Kemenag bisa terwujud sepenuhnya karena dijalankan secara totalitas seluruh elemen kampus.

"Agar kita melek digital maka harus berpegang pada tiga kunci yang disingkat DNA, yakni adanya device (peralatan yang mendukung), networking (memiliki jaringan pertemanan yang luas dan application (kecermatan mililih software atau aplikasi). Kita harus gunakan aplikasi yang terpercaya
Agar data kita lebih aman dan antisipasi penjualan data pribadi secara ilegal," tandasnya.

Sekolah Digital Leadership yang digelar Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya berlangsung selama dua hari. Selain Akhmad Fauzin, kegiatan yang dibuka oleh Rektor UIN Sunan Ampel Akh Muzakki ini juga menghadirkan Staf Khusus Menteri Agama RI Wibowo Prasetyo sebagai narasumber. Peserta sekolah digital ini adalah para pimpinan level universitas dan para dekan. (*)


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Daerah Lainnya Lihat Semua

Berita Lainnya Lihat Semua