Buddha

Padhana

Buddha Wacana

Buddha Wacana

Yo ca vassasataṁ jῑve, kusῑto hῑnavῑriyo. Ekāhaṁ jῑvitaṁ seyyo, viriyaṁ ārabhato daḷhaṁ. Walaupun seseorang hidup seratus tahun, tetapi malas dan tidak bersemangat. Sesungguhnya lebih baik kehidupan sehari, dari orang berjuang dengan penuh semangat. (Dhammapada, Syair: 112)

Beberapa hari lagi tahun 2022 akan kita tinggalkan. Suka dan duka silih berganti terjadi dalam kehidupan kita. Introspeksi diri dan evaluasi diri terhadap pencapaian duniawi dan spiritual selama setahun ini wajib dilakukan. Apakah harapan dan resolusi setahun lalu telah tercapai di tahun ini? Atau belum sepenuhnya terwujud? Ataukah bahkan tidak pernah tercapai?

Sinar mentari tahun 2023 sudah di depan mata dan akan segera kita songsong bersama. Umumnya, kita memiliki berbagai harapan dan aspirasi yang baik dan positif dalam menyongsong tahun yang baru. Harapan dan aspirasi tersebut tentunya diharapkan dapat lebih baik daripada pencapaian tahun sebelumnya. Semuanya itu tentunya akan bermuara pada kebahagiaan hidup secara duniawi dan spiritual yang diidamkan setiap orang.

Introspeksi diri dan evaluasi diri serta harapan dan aspirasi merupakan bagian penting dalam hidup manusia. Berkaitan erat dengan diri sendiri dan menggambarkan kualitas diri orang tersebut.

Pencapaian kebahagiaan hidup secara duniawi dan spiritual sangat ditentukan oleh kualitas diri setiap orang, berupa kemampuan mengelola diri sendiri. Agar harapan dan aspirasi dapat direalisasikan, dibutuhkan tekad kuat (adhitthāna) yang diikuti usaha dan tindakan nyata.

Salah satu kunci untuk meraih kebahagiaan hidup adalah usaha rajin dan bersemangat. Rajin dengan pengertian sungguh-sungguh berjuang dengan terus menerus. Sedangkan semangat dengan pengertian kemauan untuk tetap konsisten berjuang walaupun ada hambatan atau rintangan.

Guru Agung Buddha di dalam Anguttara Nikāya II.74, mengajarkan Padhāna 4 yaitu empat macam usaha rajin dan bersemangat. Usaha rajin dan bersemangat ini sebenarnya hanya ada satu, tetapi terdiri dari empat macam, yaitu:

Saṁvarappadhāna adalah usaha rajin agar keadaan-keadaan jahat dan buruk tidak timbul di dalam diri seseorang. Dimana dengan sekuat tenaga mencegah munculnya unsur-unsur jahat dan tidak baik di dalam batin.

Pahānappadhāna adalah usaha rajin untuk menghilangkan keadaan-keadaan jahat dan buruk yang telah timbul. Dimana dengan sekuat tenaga berusaha untuk memusnahkan unsur-unsur jahat dan tidak baik, yang sudah ada di dalam batin.

Bhāvanāppadhāna adalah usaha rajin untuk menimbulkan keadaan-keadaan baik di dalam diri seseorang. Dimana dengan sekuat tenaga berusaha membangkitkan unsur-unsur baik dan sehat di dalam batin.

Dan, Anurakkhappadhāna adalah usaha rajin untuk menjaga keadaan-keadaan baik yang telah timbul dan tidak membiarkannya lenyap. Dimana berusaha keras untuk mempernyata, mengembangkan dan memperkuat unsur-unsur baik dan sehat yang sudah ada di dalam batin.

Padhana 4 sangat berperan penting dalam introspeksi diri dan evaluasi diri serta untuk mewujudkan harapan dan aspirasi kita. Dengan Padhana 4, kita dapat mengevaluasi sudah maksimalkah usaha rajin dan bersemangat dalam meraih harapan dan aspirasi tahun sebelumnya? Jika ternyata belum, maka Padhana 4 dapat kita jadikan pedoman untuk dapat merealisasikan harapan dan aspirasi di tahun mendatang.

Karenanya, setiap orang hendaknya berusaha untuk mengembangkan empat usaha rajin dan bersemangat ini di dalam diri masing-masing. Karena pada dasarnya, Padhāna 4 merupakan bagian dari Jalan Mulia Berunsur Delapan (Ariya Atthangika Magga), yaitu Usaha Benar / Daya Upaya Benar (sammā-vāyāma). Usaha / daya upaya untuk membersihkan diri dari kejahatan dan mengembangkan diri akan kebaikan.

Mari songsong tahun 2023 dengan tekun mempraktikkan Padhana 4 dalam pikiran, ucapan, perilaku dan batin kita masing-masing. Agar kualitas batin dapat berkembang menuju pencapaian kebahagiaan spiritual dan juga kebahagiaan duniawi.

Semoga semua makhluk hidup berbahagia.


Fotografer: Hilman Fauzi

Buddha Lainnya Lihat Semua

Mimbar Agama Lainnya Lihat Semua