Hari ini, Sabtu (17/4/2021), saya memberikan pembinaan kepada ASN Kanwil Kemenag Kalimantan Utara (Kaltara) di Tarakan. Dari salah satu wilayah perbatasan Indonesia ini, saya menyampaikan pesan untuk seluruh ASN Kementerian Agama, pusat dan daerah, tentang Manajemen Barisan Kementerian Agama.

Ya, saya memang akan menerapkan
manajemen barisan dalam tata kelola birokrasi di Kementerian Agama. Apa itu? Gambaran sederhanya, kalau yang di depan berjalan dengan melangkahkan kaki kanan terlebih dahulu, maka yang di belakang akan ikut melangkah dengan kaki kanan juga.

Saya mengajak jajaran ASN Kemenag untuk tertib. Mari kita dedikasikan jiwa raga kita untuk kejayaan bangsa Indonesia dengan bersama-sama melangkah untuk kemajuan Kementerian Agama.

Bila ada yang keberatan melangkah bersama, tentu tidak bisa dipaksa dan kita persilahkan untuk keluar dari barisan.

Hal kedua yang saya pesankan adalah bahwa ASN Kemenag tidak boleh melakukan diskriminasi pelayanan kepada semua umat beragama. Tidak boleh ada diskriminasi di negeri ini, apalagi di lingkungan Kementerian Agama. ASN Kemenag harus adil secara proporsional kepada umat beragama yang ada.

Kemenag adalah milik semua agama. Sebagai etalase Kementerian Agama, Kantor Urusan Agama (KUA) ke depan juga harus bisa melayani semua agama.