Kristen

Rencana Allah Tidak Pernah Gagal

Pdt Handy Johannes Effendi (Gereja Kristen Getsemani Jemaat Bethlemem)

Pdt Handy Johannes Effendi (Gereja Kristen Getsemani Jemaat Bethlemem)

Ayub 42:2 "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.

Shalom. Saudara dalam kasih Kristus. Di bumi ini mungkin tidak ada orang yang mengalami penderitaan seberat Ayub. Mengapa? Ayub mengalami penderitaan yang sangat luar biasa. Ayub kehilangan semua anak laki-laki dan juga semua anak perempuannya. Belum berhenti di situ, Ayub pun kehilangan semua hartanya dalam waktu bersamaan. (Ayub 1 : 13 -19)

Dan itupun penderitaan belum berhenti, Ayub mengalami sakit dari telapak kaki sampai ke batu kepalanya. (Ayub 2:7)

Tetapi penderitaan Ayub pun belum berhenti, istrinya Ayub menyumpahi Ayub (Ayub 2:9 Maka berkatalah istrinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!"). Para sahabat mendatangi Ayub juga bukan menguatkan, tetapi mereka seakan-akan menuduh Ayub melakukan sesuatu yang tidak pantas atau menuduh Ayub berbuat dosa kepada Allah.

Kita bisa bayangkan dan merasakan seandainya kita sebagai Ayub. Kita merasakan suatu penderitaan yang sangat luar biasa. Kehilangan semua anak-anak yang dikasihi, kehilangan semua harta, mendapatkan penyakit di seluruh tubuh, Istri melawan kita dan juga sahabat-sahabat menuduh kita.

Ada satu kata yang dapat merangkum semua penderitaan Ayub, yaitu “KEHILANGAN”. Ayub kehilangan anak-anaknya. Ayub kehilangan harta. Ayub kehilangan kesehatan. Ayub kehilangan istri. Ayub kehilangan sahabat-sahabatnya.

Kalau kita baca kenapa Ayub mengalami penderitaan ini? Jawabnya karena Ayub mengasihi Tuhan, karena Ayub takut akan Tuhan. Kita semua beribadah kepada Tuhan agar kita dijauhkan dari segala marah bahaya dan penderitaan. Tetapi Ayub mengalami KEHILANGAN akan segala sesuatu karena kesetiaannya kepada Tuhan.

Lalu bagaimana jika hal ini terjadi pada kita? Kita setia pada Tuhan dengan takut akan Tuhan sungguh-sungguh, tetapi kita mengalami penderitaan yang maha dahsyat? Di saat iblis mencoba Ayub, Tuhan tidak berbicara sama sekali sama Ayub. Tuhan tidak menjawab doa Ayub.

Jikalau Tuhan memberitahukan kepada Ayub, “Ayub nanti iblis mau mencobai kamu dengan segala pencobaan yang besar, tapi jangan takut Aku besertamu”. Pastilah Ayub akan kuat, Ayub akan jawab kepada Tuhan: “Baik Tuhan, saya siap”. Tetapi kenyataannya Tuhan tidak memberitahu apapun kepada Ayub. Ayub mau membawa perkara ini kepada Tuhan, tetapi Tuhan DIAM. (Ayub 23:4 Maka akan kupaparkan perkaraku di hadapan-Nya, dan kupenuhi mulutku dengan kata-kata pembelaan.)

Justru di dalam DIAM-nya Allah, Allah sedang bekerja. Allah membuktikan bahwa semua tuduhan iblis terhadap Ayub itu salah. Ayub mengasihi Allah bukan karena semua pemberian-pemberian Allah tetapi Ayub mengasih Allah itu sendiri. Ayub mengasihi Sang Pemberi, bukan pada pemberiannya (Ayub 1:21 katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!")

Mungkin saat ini anda sedang mengalami masalah besar dan Allah diam. Saudara sudah berdoa, sudah berteriak kepada Tuhan. Tertapi Allah tetap DIAM. Tetapi melalui Ayub ini kita belajar justru di saat Allah diam, Allah sedang bekerja untuk kemuliaanNya. Di saat Tuhan menguji Ayub, Apakah dia mengasih Allah karena pemberian-pemberianNya atau kepada Allah itu sendiri, maka Allah mengambil semua pemberianNya kepada Ayub. Dan akan terlihat reaksi Ayub seperti apa.

Demikian juga kita. Saat ini mengerti Ayub kehilangan semua pemberian Allah, tetapi Ayub tetab mencintai Sang Pemberi. Karena tetap ada yang ditinggalkan untuk Ayub. Yaitu, di saat Ayub dicoba oleh iblis, Allah mengatakan: hanya sayangkan nyawanya. (Ayub 2 : 6)

Kita harus bersyukur kepada Allah atas apapun juga yang masih Allah percayakan kepada kita. (Masih ada yang disisahkan bagi kita) Karena Allah pasti tetap akan memberikan kita untuk kita memiliki sesuatu. Dan jikalau kita harus kehilangan nyawa sekalipun, kita masih memiliki Yesus yang tidak akan mungkin diambil dari kita. (Roma 8:39) Kita bersyukur bukan karena situasi atau keadaan, tetapi kita bersyukur karena kita memiliki YESUS.

Kalau kita bersyukur karena pemberian-pemberian Allah, sedangkan kita hidup semakin tua kita semakin kehilangan. Waktu bayi kita dimanja dan hidup santai. Tetapi di saat mulai tumbuh besar, kita harus belajar jalan sendiri. Kita kehilangan gendongan dari orang tua, dan mulai harus sekolah. Kita kehilangan waktu untuk santai dan main. Lalu kita mulai lulus sekolah dan harus cari uang, mulai kehilangan rasa nyaman dan kuatir akan masa depan. Dan terus dewasa sampai akhirnya menua dan mulai kehilangan Kesehatan. Puncaknya, kita akan kehilangan nyawa kita. Ya itulah hidup, kalau kita hidup bersyukur karena situasi dan keadaan, maka hidup kita akan penuh rasa kehilangan. Tetapi jika kita hidup karena memiliki Yesus maka damai sejahtera, sukacita dan ucapan syukur tidak akan pernah hilang dalam hidup kita.

Jadi Allah membuktikan tuduhan iblis salah terhadap Ayub, melalui Allah mengijinkan iblis mengambil semua yang dimiliki Ayub termasuk kesehatannya dan yang dikasihinya. Dan Allah Diam. Tetapi dalam semuanya itu Allah bekerja dalam sesuatunya (Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.)

Rencana Allah atas Ayub terjadi, Ayub tetap setia dan mengasihi Allah. Ayub tetap berharap dan mengandalkan Allah. Sehingga Ayub berkata: "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. (Ayub 42:2) Dan Allah memulihkan Ayub, dan Ayub mendapatkan 2 kali lipat dari apa yang sebelum milikinya. (Ayub 42:10)

Kita belajar banyak akan pengalaman Ayub. Ayub memiliki standard of living yang terendah yaitu katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" (Ayub 1:21)

Kalau kita mati pake baju, dan memakai peti mati itu sudah suatu kelebihan yang kita miliki. Ini tidak mudah untuk kita pahami dan kita rasakan. Untuk itu kita butuh kekuatan dari Roh Kudus yang senantiasa menyertai kita. Kita juga belajar Allah diam itu merupakan saat Allah bekerja untuk melihat iman kita.

Ketika kita kehilangan akan pemberian-pemberian Allah, bagaimana reaksi kita? Apakah kita mengeluh, bersungut-sungut atau marah kepada Allah. Terlebih kita dicoba karena ketaatan kita kepada Allah. Karena kesetiaan kita kepada Allah kita mengalami pencobaan. Hal ini terasa tidak adil bagi kita. Tetapi di situlah Allah bekerja mengalahkan semua tuduhan iblis kepada Ayub. Allah punya rencana yang indah bagi kita semua.

Mari kita berjalan dalam renana Allah. Walau terkadang Allah tidak memberitahukan rencanaNya kepada kita. Ada satu hal yang harus kita pegang yaitu ALLAH it BAIK. Dia tidak akan mencelakai kita. Dia mempunyai rencana yang indah. Walau kita mungkin tidak melihat wajahNya, tidak mendapatkan jawab suara Tuhan, Tetaplah Percaya kepadaNya. (Mat 5:36B "Jangan takut, percaya saja!"). Tuhan Yesus Memberkati. Amin

Pdt Handy Johannes Effendi (Gereja Kristen Getsemani Jemaat Bethlemem)


Fotografer: Istimewa

Kristen Lainnya Lihat Semua

Pdt. Dr. Andreas Agus (Rohaniwan Kristen)
Layak Dipercaya

Mimbar Agama Lainnya Lihat Semua